Senin, 11 Februari 2013

BI Sediakan Rp 200 Miliar Untuk Proses Penyederhanaan Mata Uang


Bank Indonesia (BI) menyediakan anggaran Rp 200 miliar untuk proses redenominasi. Ini akan meliputi tahapan sosialisasi hingga implementasi yang diperkirakan 7 tahun mendatang.
Deputi Gubernur BI, Ronald Wass menuturkan anggaran tersebut akan digunakan untuk pencetakan uang dan perubahan sistem IT.
“Anggaran biaya itu Rp 200 miliar. Itu untuk pencetakan uang ada disitu, IT kita. Selama 7 tahun lah,” ungkap Ronald ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/1/2013)
Ronald menuturkan, jumlah uang yang dicetak tidak akan bertambah. “Misalnya gini saya cetak 1 juta lembar Rp 100 ribu, nah saat masa transisi 500 ribu saya cetak yang lama dan 500 ribu rupiah baru. Jadi BI nyetaknya tetap segitu. Pesennya ke Peruri nya tetap jumlah segitu,” jelasnya.
Jadi tidak akan ada penambahan uang baru dalam jumlah banyak kecuali penambahan setiap tahun secara normal.
“Tiap tahun kan nambah, tapi sesuai dengan tambahan yang biasa saja. Jadi bukan uang lama kita cetak terus uang baru juga cetak banyak-banyak. Kita ganti aja,” ucapnya. Ia menambahkan, konsultasi publik yang dilakukan saat ini akan berdampak pada proses redenominasi.
“Jadi konsultasi publik kita lakukan, dan tadi kan banyak masukan, kebetulan ada timnya. Nanti ini kan pertama, dalam proses penerbitan UU ada sosialisasi, sosialisasi ini harus lebih kaitannya dengan UU yang dikeluarkan,” pungkasnya.

Template by:

Free Blog Templates